SLAWI - Bagi santri yang ingin menjadi Prajurit TNI Angkatan Darat (AD), tahun ini akan diprioritaskan. Hal itu diungkapkan Komandan Kodim 0712 Tegal Letkol Infanteri Charlie Clay Lorando Sondakh, saat memberikan sosialisasi rekrutmen TNI AD Jalur Santri dan Lintas Agama, Pondok Pesantren Kawit An Nur Slawi, Kabupaten Tegal, Kamis (24/2).
Menurut Dandim, ini kesempatan baik yang harus dimanfaatkan para santri. Jika berminat, maka para santri harus siap mengikuti seleksi menjadi prajurit TNI AD.
Baca juga:
Sifat Egoisme Dapat Menghancurkan Hubungan
|
"Ini mumpung ada, menjadi prajurit TNI AD melalui jalur santri. Karena ke depan belum tentu ada. Ini khusus untuk tahun ini, " kata Dandim.
WS Pasi Pers Kodim 0712 Tegal Kapten Infanteri Suswantoro menjelaskan, untuk menjadi Prajurit TNI AD melalui jalur santri ini memiliki persyaratan khusus. Yaitu, harus bisa membaca Al-Qur’an dengan baik, mampu memberikan Khotbah atau Kultum, mampu menjadi Imam, Hafal Juz Amma dan memiliki surat keterangan dari Pimpinan Pondok Pesantren. Adapun, persyaratan tambahannya yaitu mampu menghafal Al-Qur'an minimal 2 Juz, memahami tentang hadits dan memiliki sertifikat atau prestasi keagamaan Islam.
"Itu persyaratan khusus untuk jalur santri. Tapi juga ada persyaratan umum lainnya. Diantaranya, WNI, usia paling rendah 17 tahun 9 bulan dan paling tinggi 22 tahun pada saat pembukaan pendidikan pertama tanggal 6 Mei 2022, " ujarnya.
Pembina Yayasan Kawit An Nur Slawi H. Kasriyanto, menyatakan bakal mengawal para santrinya untuk bisa menjadi prajurit TNI AD.
"Semoga adik-adik santri ini bisa lolos menjadi Prajurit TNI AD, " harapnya. (Pendimtegal/Mn)